Penjurian LKBA 2024 Dimulai, Tim Juri Apresiasi Penyambutan Warga Desa Panyirapan

SERANG,Bantenviral.com– Penjurian Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2024 telah resmi dimulai. Di hari pertama penjurian, ada sebanyak 3 kecamatan yang didatangi oleh tim juri yakni Kecamatan Baros, Cikande, dan Lebakwangi.

Titik pertama yang disinggahi oleh Tim Juri 3 yang terdiri atas Kabid Pemdes DPMD Kabupaten Serang Adie Ulumudin, Kanit Binmas Polsek Kramatwatu Iptu Sahroni dan dari Radar Banten Ahmad Arbi Syahrostani ialah Desa Panyirapan, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.

Pantauan di lokasi terlihat tim juri disambut oleh warga dan Kepala desa Panyirapan Muhidin, serta seluruh unsur pemerintahan desa panyirapan baik BPD, Karang Taruna, serta RT dan RW.

Baca juga:  Ribuan Warga RW 02 Desa Sukasari Semangat Sambut Kedatangan Tim Juri Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2024

Mereka kemudian diajak berkeliling untuk meninjau Kampung Cipanganten dan kemudian diajak untuk melihat hasil penataan yang telah dilakukan, mulai dari pos kamling, pemagaran, hingga taman yang berisi apotek hidup dan warung hidup.

Salah seorang tim juri Adie Ulumudin mengatakan, hari ini rangkaian penjurian LKBA 2024 telah resmi dimulai dan desa pertama yang dikunjungi Tim Juri 3 ialah Desa Panyirapan.

“Melihat antusiasme warga ini luar biasa untuk menyambut kami. Tadi kami ngobrol ringan dengan kepala desa untuk bagaimana menggerakkan kembali budaya gotong royong,” katanya, Senin 5 Agustus 2024.

Ia mengatakan, LKBA merupakan momentum untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong di tengah-tengah masyarakat, sehingga kearifan lokal tersebut dapat terus hidup.

Baca juga:  Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 3 Selesai pada September 2025

“Jangan sampai gotong royong berhenti setelah dilakukan penilaian. Semoga kita sama-sama bisa menjaga kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan. Ini harus jadi momentum, dan ke depan harus berkelanjutan,” tegasnya.

Ia menjelaskan, pada LKBA tahun ini, ada enam aspek yang menjadi penilaian mulai dari partisipasi masyarakat terbaik, lingkungan paling berbunga, pengelolaan lingkungan terbaik, kampung terinovatif, pengelolaan sampah terbaik, serta kelompok pemuda penggerak lingkungan dan aman.

“Kita juga meminta agar memanfaatkan halaman rumah dengan menanam tanaman yang bisa dimanfaatkan sehingga pemanfaatan pekarangan bisa dilakukan secara optimal,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala desa Panyirapan Muhidin mengatakan, gotong royong masyarakat di Kampung Cipanganten kembali digiatkan sejak sebulan yang lalu.

Baca juga:  BPBD Provinsi Banten Gelar Uji Coba Protap Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana di KEK Tanjung Lesung

Warga Kampung Cipanganten melakukan persiapan dengan melakukan pemagaran serta gotong royong membersihkan lingkungan. “Kita sudah berusaha secara maksimal agar bisa kembali mendapatkan penghargaan seperti tahun lalu,” katanya.

Ia mengaku sengaja menunjuk lokasi yang berbeda-beda setiap tahun agar seluruh masyarakat bisa ikut merasakan manfaat lingkungan yang bersih serta budaya gotong royong dapat hidup di seluruh lingkungan di Desa Panyirapan.

“Sengaja setiap tahunnya lokasinya berpindah supaya masyarakat bisa merasakan manfaat adanya LKBA. Terpenting ialah budaya gotong royong bisa hidup di semua kampung di Desa Panyirapan,” tegasnya. (*)

Tinggalkan komentar