Jakarta, 20 Agustus 2024 — Muncul kekhawatiran terkait anggaran pagu makan gratis sebesar Rp71 triliun yang dialokasikan untuk program bantuan pangan. Dana tersebut tampaknya terancam terkuras untuk kebutuhan operasional dan gaji di Badan Gizi, menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas dan transparansi program ini.
Program makan gratis, yang bertujuan untuk meningkatkan akses pangan bagi keluarga kurang mampu dan masyarakat rentan, merupakan salah satu inisiatif pemerintah yang sangat diharapkan dapat membantu mengurangi masalah kekurangan gizi di tanah air. Namun, sejumlah laporan menunjukkan bahwa sebagian besar anggaran yang disediakan untuk program ini justru digunakan untuk biaya operasional dan pembayaran gaji staf di Badan Gizi.
Menurut sumber internal, pengeluaran untuk operasional dan gaji mencapai proporsi yang signifikan dari total anggaran. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan pengamat tentang seberapa banyak dana yang benar-benar sampai ke penerima manfaat program. Kritik muncul mengenai transparansi dalam pengelolaan anggaran dan seberapa efektif dana tersebut digunakan untuk tujuan awal program.
Badan Gizi mengklaim bahwa biaya operasional yang dikeluarkan diperlukan untuk memastikan distribusi pangan yang tepat sasaran dan manajemen yang efisien dari program tersebut. Mereka juga menekankan pentingnya memiliki staf yang kompeten untuk mengelola dan menjalankan program dengan baik.
Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa anggaran yang besar seharusnya dapat mengakomodasi kedua aspek, yaitu operasional dan distribusi langsung kepada masyarakat. Mereka mendorong adanya audit independen untuk menilai sejauh mana anggaran program digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Pemerintah diharapkan segera memberikan klarifikasi mengenai isu ini dan memastikan bahwa alokasi anggaran untuk program makan gratis benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan manfaat yang diharapkan. Transparansi dalam pengelolaan anggaran dan pelaporan yang jelas akan sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan publik terhadap program bantuan pangan ini.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi publik dan pihak terkait untuk terus memantau perkembangan dan memastikan bahwa program bantuan pangan tetap efektif dan mencapai mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan.